Halaman

Kamis, 29 Desember 2011

ANALISIS KETERLAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR NEGERI CILANGKAP II KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang sangat penting dan akan mempengaruhi terhadap aspek perkembangan siswa serta kelancaran dalam pelaksanan pembelajaran maupun administrasi sekolah. Bimbingan dan konseling mempunyai peranan dan fungsi yang sangat strategis karena dengan adanya layanan bimbingan dan konseling dapat membantu para siswa dalam hal mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, dan mampu merencanakan masa depan. Hal ini menandakan bahwa layanan bimbingan dan konseling bukan hanya dilaksanakan ketika adanya suatu masalah saja namun pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan bagi semua siswa tidak hanya ketika terjadinya masalah saja, baik bagi siswa yang mengalami keterlambatan maupun bagi sisawa yang yang tergolong pandai.
Untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan yang diharapkan maka harus adanya suatu perencanan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling tersebut. Layanan ini disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan diurutkan secara sistematis dalam pelaksanaannya.
Pada kenyataannya di lapangan, pelaksanaan bimbingan dan konseling ini dilakukan tanpa adanya program yang memuat tujuan dan harapan yang ingin dicapai oleh sekolah dasar dalam hal layanan bimbingan dan konseling. Dengan demikian layanan bimbingan dan konseling yang diberikan terhadap peserta didik tidak optimal yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai masalah yang tidak dapat terselesaikan, masalah yang dihadapi siswa tidak dapat dibantu yang mengakibatkan segala aspek yang harus dicapai tidak terpenuhi dengan baik.
Mengingat pentingnya layanan bimbingan dan konseling ini yang memberikan berbagai macam manfaat bagi sekolah. Maka layanan bimbingan dan konseling ini harus dilaksanakan dengan optimal dengan adanya suatu program yang mengatur pelaksanaanya. Dengan itu aspek perkembangan siswa dapat terpenuhi serta segala permasalahan yang dihadapi siswa dapat terselesaikan dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitin mengenai keterlaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dasar yang dapat mengatasi dan membantu berbagai permasalahan yang dihadapi oleh siswa.
Dengan demikian dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis Keterlaksanaan Bimbingan dan Konseling di Seklah Dasar negeri Cilangkap II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang”.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, adapun beberapa masalah yang akan di bahas yaitu sebagai berikut:
1.      Bagaimana  program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II?
2.      Bagaimana kenyataan pelaksanaan bimbingan dan konseling jika dikaitkan dengan teori yang ada?
3.      Adakah permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling?
4.      Bagaimana dampak yang ditimbulkan dalam pelayanan bimbingan dan konseling?
5.      Bagaimana persamaan dan perbedaan bimbingan dan konseling di SDN Cilangka II dengan SD yang lainnya?
C.    Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah di atas maka penulis memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya yaitu:
1.        Untuk mengetahui keberadaan program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar Negeri cilangkap II.
2.        Untuk mengetahui kenyataan pelaksanaan bimbingan dan konseling di SDN Cilangkap II jika dikaitkan dengan teori yang ada.
3.        Untuk mengetahui berbagai permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di SDN Cilangkap II.
4.        Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pelayanan bimbingan dan konseling di SDN Cilangkap II.
5.        Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SDN Cilangkap II dengan Sekolah Dasar yang lainnya.
D.    Manfaat penelitian
Dengan adanya tujuan diatas maka terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil dari adanya penelitian ini, manfaat tersebut diantaranya yaitu:
1.      Bagi peneliti
a.    Dapat mengetahui kesesuaian program bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar dengan teori yang ada.
b.    Dapat mengetahui kenyataan yang terjadi dilapangan tentang bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling yang diterapkan di Sekolah Dasar.
c.    Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar.
2.       Bagi sekolah
a.    Dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan program bimbingan dan konseling berdasarkan teori.
b.    Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan guru tentang bimbingan dan konseling.
3.      Bagi pembaca
a.    Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dasar.
b.    Dapat  mengetahui kenyataan yang terjadi di lapangan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Bimbingan dan Konseling
Untuk mengetahui pelaksanaan dalam bimbingan dan konseling alangkah baiknya mengenal pengertian bimbingan dan konseling terlebih dahulu supaya dalam pelaksanaannya dapat dipahami oleh semua pihak yang terkait.
    Menurut Supriadi dalam Setiawati dan Ima (2009:2) bimbingan adalah proses   bantuan yang diberikan oleh konselor/pembimbing kepada klien agar klien dapat :1) memahami dirinya, 2) mengarahkan dirinya, 3) memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, 4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya (keluarga, sekolah, masyarakat), 5) mengambil manfaat dari peluang-peluang yang dimilikinya dalam rangka mengembangkan diri sesuai dengan potensi-potensinya, sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakatnya.

      Menurut peraturan pemerintah No. 28/1990 tentang pendidikan Dasar, pasal 25 ayat 1, dikatakan bahwa “ Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.”(Mulyadi, 2003:5)
    Menurut Nurihsan dan Sudianto dalam Setiawati dan Ima (2009:2) bimbingan dan konseling perkembangan bagi anak adalah upaya pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya sehingga mereka sanggup bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan, keluarga dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya. Bimbingan membantu mereka mencapai tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk tuhan, social dan pribadi.

Menurut kartadinata (1998:4-7) pengertian bimbingan yaitu:
1.    Bimbingan adalah suatu proses.
2.    Bimbingan adalah bantuan.
3.    Bantuan itu diberikan kepada individu
4.    Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal.

B.     Pendekatan dalam bimbingan
      Ada empat pendekatan yang dapat dirumuskan sebagai pendekatan dalam bimbingan, yaitu:
1.    Pendekatan krisis
2.    Pendekatan Remedial
3.    Pendekatan preventif
4.    Pendekatan perkembangan.(Myrick dalam Muro & Kotman, 1995 yang diperjelas kembali oleh Sunaryo Kartadinata (1998:15).

Pendektan krisis adalah pendekatan dengan pembimbing menunggu munculnya suatu krisis dan akan bertindak dalam membantu menghadapi krisis yang dihadapi oleh seseorang. Contoh seorang anak mengadu kepada gurunya karena dia dipukul oleh temannya. Guru yang menggunkan pendekatan ini akan meminta anak itu membicarakan penyelesaian masalahnya dengan temannya yang memukul, bahkan guru akan memanggil teman yang memukulnya untuk membicara penyelesaian masalahnya.
Pendekatan remedial adalah pendekatan yang dilakukan dengan menitikberatkan bantuannya terhadap upaya menyembuhkan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan yang tampak.pendekatan ini bertujuan untuk menghindari terjadinya krisis. Contohnya sepertimengajarkan keterampilan belajar, keterampilan social dan sejenisnya yang belum dimiliki oleh siswa.
Pendekatan preventif adalah pendekatan yang digunakan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya masalah-masalah generic seperti  putus sekolah, berkelahi, kenakalan, merokok dan sejenisnya. Guru atau pembimbing yang menggunakan pendekatan ini mengajar dan  memberikan informasi untuk menyadari bahaya yang ditimbulkan dari berbagai kegiatan.
Pendekatan perkembangan adalah pendekatan yang digunakan untuk membantu anak mencapai perkembangan yang optimal. Guru atau pembimbing memberikan upaya bantuan kepada pengembangan seluruh aspek perkembangan supa tugas perkembangan yang harus dicapai oleh siswa dapat terpenuhi secara optimal.
C.    Prinsip, Fungsi dan Azas Bimbingan
1.      Prinsip Bimbingan
Menurut kartadinata, dkk. (1998:7-10) mengemukakan prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan, praktek, dan kaidah umum pelaksanaan bimbingan di sekolah atau dalam tatanan pendidikan pada umumnya, prinsip-prinsip tersebut diantaranya:
1.    Bimbingan diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses berkembang.
2.    Bimbingan diperuntukkan bagi semua siswa.
3.    Bimbingan dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi perkembangan siswa.
4.    Bimbingan berdasar pada pengakuan atas kemampuan individu untuk menentukan pilihan.
5.    Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses pendidikan.
6.    Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinya.

Dari prinsip di atas bantuan yang akan diberikan kepada siswa harus bertolak dari perkembangan dan kebutuhan siswa. Pembimbing membantu siswa dalam memahami system nilai yang merupakan bagian dari proses pengembangan dirinya.pembimbing perlu memahami perkembangan dan kebutuhan semua siswa. Dalam pemberian bantuan pembimbing tidak harus menunggu datangnya suatu krisis tetapi harus dapat memberikan upaya pencegahan dan mengembangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah sendiri. Semua segi perkembangan siswa baik fisik, mental, social, maupun emosional dipandang sebagai satu kesatuan yang saling berkaitan. Masalah atau kebutuhan yang muncul dalam aspek perkembangan yang satu bisa muncul dari aspek perkembangan yang lain. Pembimbing membantu siswa mengembangkan kemampuan memilih sekaligus juga membantu siswa untuk memahami dan mau menerima konsekuensi pilihannya itu. Keberadaan bimbingan dalam proses pendidikan terkait erat dengan proses pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan lain yang menunjang perkembangan siswa. Bimbingan dilakukan untuk dapat membantu siswa memahami dirinya, mengarahkan dirinya dan merencanakan masa depan.
2.      Fungsi Bimbingan
Menurut Mulyadi (2003:8-10) terdapat beberapa fungsi bimbingan dan konseling diantaranya yaitu:
1.    Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik, baik pemahaman tentang diri peserta didik, lingkungan, maupun lingkungan “yang lebih luas”.
2.    Fungsi pencegahan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
3.    Fungsi pengentasan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahn yang dialami oleh peserta didik.
4.    Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

3.      Asas Bimbingan
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling ada beberapa asas yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:
1.        Rahasia yaitu menuntut tidak membeberkan data atau masalah yang klien atau siswa alami.
2.        Sukarela yaitu adanya kerelaan dari klien dalam mengungkapkan masalah yang sedang dihadapi. Adanya kesukarelaan dari klien atau siswa untuk mengikuti atau menjalani layanan yang akan diperlukan baginya.
3.        Terbuka yaitu klien atau siswa memberikan data atau keterangan tidak dengan berpura-pura dan sesuai dengan fakta yang ada.
4.        Kegiatan yaitu dalam pelaksanaan bimbingan harus adanya keterhubungan antara siswa dengan pembimbing. siswa harus dapat berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaranaan layanan Bimbingan.
5.        Mandiri yaitu guru harus dapat mengarahkan siswa untuk dapat memecahkan sendiri permasalahan yang sedang dihadapi.
6.        Kini yaitu objek sasaran dalam layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan sekarang. Layanan yang berkenaan dengan masa depan atau masa lampau dapat dilihat dampak dan kaitannya dengan kondisi sekarang yang sedang dialami.
7.        Dinamis yaitu isi layanan terhadap dsasaran layanan harus bergerak berkelanjutan dan tidak monoton.
8.        Terpadu yaitu layanan bimbingan yang akan diberikan harus saling menunjang, harmonis dan terpadu baik yang dilakukan oleh guru meupun pihak lainnya.
9.        Harmonis yaitu layanan yang diberikan harus sesuai dengan nilai dan norma yang ada.
10.    Ahli yaitu layanan bimbingan dan konseling dilakukan oleh orang yang frofesioal di bidang tersebut.
11.    Alih Tangan Kasus yaitu pelimpahan masalah dalam layanan bimbingan dan konseling kepada orang yang lebih ahli ketika guru pembimbing tidak sanggup dalam pemecahan suatu masalah.
12.    Tut Wuri Handayani yaitu pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi, mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan atas kesempatan yang seluas-luasnya kepada murid unuk maju.
D.    Jenis, Teknik/Strategi Bimbingan dan Konseling
1.      Jenis Bimbingan
Menurut Setiawati dan Ima (2009:137) terdapat 4 layanan utama, yaitu:
1.    Layanan Dasar Bimbingan, yaitu layanan umum yang diperuntukkan bagi semua murid. Tujuan layanan ini adalah membantu seluruh siswa dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan. Strategi yang digunakan yatu: bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua.
2.    Layanan Responsif, yaitu laynan yang diarahkan untuk membantu siswa mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pada saat itu layanan ini bersifat penaganan krisis, remedial dan preventif. Tujuan layanan ini adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah social-pribadi, karir dan masalah pengembangan pendidikan
3.    Layanan Perencanaan Individual yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pendidikan, karir dan pribadi.tujuan utama adalah untuk membantu siswa memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya secara proaktif. Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing murid untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan perkembangan social-pribadi oleh dirinya sendiri.
4.    Komponen Dukungan Sistem yaitu komponen yang berkaitan denganaspek manajerial yang mencakup antara lain pengembangan program, pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas kerja sama dengan orang tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan.

2.      Teknik/Strategi Bimbingan
Menurut Juntika dalam Setiawati dan Ima (2009:29-33) mengemukakan beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan yaitu:
1.    Konseling individual adalah bantuan yang sifatnya terapeutik yang diarahkan untukmengubah sikap dan perilaku individu.konseling dilakukan dengan wawancara langsungdengan murid.
2.    Konsultasi merupakan nasihat dari seorang professional.
3.    Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh gurur.
4.    Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid yang dilaksanakan dalam situasi kelompok.
5.    Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
6.    Pengajaran remedial merupakan salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostic kesulitan belajar mengajar.
7.    Mengajar bernuansa bimbinganmenerapakan prinsip-prinsip dan memberikan bimbingan waktu mengajar.
E.     Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah dasar
Dari 4 layanan utama yaitu layanan dasar bimbingan, layanan Responsif, layanan perencanaan individual, layanan dukungan system. Dalam implementasinya di dukung oleh layanan yang lainnya yaitu:
1.                Layanan pengumpulan data yaitu kegiatan dalam bentuk menghimpun informasi tentang murid beserta latar belakangnya.
2.                Layana orientasi dan pemberian informasi layanan yang bertujuan agar murid memiliki informasi yang memadai tentang dirinya dan lingkungannya. Layanan inimerupakan layanan pertama yang diberikan kepada murid.
3.                Layanan penempatan bertujuan untuk membantu siswa dalam mendapatkan tempat atau wadah yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga dapat mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki secara optimal.
a.    Layanan penempatan dalam belajar di kelas
b.    Layanan penempatan dalam kegiatan ekstra kurikuler
4.                Layanan konseling yaitu layanan secara individual kpada murid yang memiliki masalah pribadi. Tujuan layanan ini adalah upaya membantu murid agar dapat memecahkan masalhnya sendiri. Layanan referral merupakan layanan dengan melimpahkan masalah kepada pihak yang lebih mampu berwenang. Layanan referral ini dilakukan apabila maslah yang dihadapi murid di luar kewenangan guru atau guru pembimbing SD.
5.                Layanan evaluasi dan tindak lanjut yaitu layanan untuk menilai keberhasilan program bimbingan yang telah dilaksanakan. (Setiawati dan Ima, 2009:139-141)

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Lokasi dan Waktu Penelitian
1.        Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II yang bertempat di Dusun Cileungsing Desa Cilangkap Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.
2.        Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2011 dan pada hari Jum’at tanggal 2 Desember 2011.
B.     Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II yang berjumlah 18 orang.
C.    Metode Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif . metode yang digunakanpun adalah metode kualitatif. Dengan menggunakan metode kualitatif maka dituntut untuk mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Menurut Hernawan, dkk. 2007:57) mengemukakan bahwa “Landasan teori berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh peneliti memahami teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun  permasalahan tersebut masih bersifat sementara.” Dari pernyataan di atas dengan menggunakan metode kualitatif dituntut untuk menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau situasi sosial.
D.    Instrument Penelitian
Sebagai instrument utama pengumpulan data pada penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, dengan bantuan orang lain yang  merupakan alat pengumpul data utama.
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Pedoman Observasi
Pedoman observasi adalah lembar pengamatan yang dijadikan alat untuk mengumpulkan data yang berisikan catatan-catatan penting selama penelitian berlangsung.
2.        Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara adalah lembar pengamatan yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan dalam mengumpulkan data sehingga diketahui situasi tertentu di sekolah  dilihat dari sudut pandang yang lain. Wawancara dilakukan peneliti pda saat peneliti sedang berlangsung dengan tujuan untuk mengetahui keterlaksanaan program bimbingan dan konseling.
3.      Angket
Angket atau kuesioner adalah lembar pengamatan yang berisi pertanyaan-pertanyaan  untuk diisi oleh responden.
4.      Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gambar atau foto saat penelitian berlangsung dengan tujuan menghimpun dan menganalisis dokemen-dokumen. 
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Program bimbingan dan konseling di sekolah dasar negeri Cilangkap II.
Dalam melakukan sesuatu alangkah baiknya diadakan suatu perencanaan yang matang supaya kegiatan yang akan dilaksanakan berjalan sdengan sistematis dan terarah tujuannya. Begitupala dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah dasar harus ada sebuah program yang dapat menjadi acuan dan mengatur seluruh kegiatan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan.
Menurut Keputusan menpan Nomor 93, 1995 menyatakan bahwa tugas pokok guru di Sekolah dasar dalam melaksanakan bimbingan adalah”menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.”(Kartaninata, dkk :1998:263)
Dari pernyataan di atas sebelum diadakannya pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling harus menyusun program bimbingan terlebih dahulu. Pada kenyataannya di Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II penulis meneliti bahwa penyusunan program bimbingan dan konseling tidak ada, namun pelaksanaan layanan bimbingan konseling dilaksanakan. Hal ini menandakan bahwa layanan Bimbingan dan Konseling di SD tersebut tidak ada suatu perencanan dan dilaksanakan tidak terprogram.
Menurut Kepala Sekolah SDN Cilangkap II tidak adanya program layanan Bimbingan dan Konseling secara tertulis di Sekolah tersebut karena kepala sekolah dan bahkan guru-guru tidak tahu bagaimana cara pembuatan program layanan Bimbingan dan Konseling karena tidak adanya penataan ataupun pembinana yang dilakukan oleh Dinas kecamatan ataupun Kabupaten setempat. Dinas hanya memberikan Buku Catatan Bimbingan dan Penyuluhan untuk diisi ketika layanan BK diberikan kepada siswa.
Pelaksanaan bimbingan dilaksanakan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh guru sewaktu mereka kuliah dahulu tanpa adanya pembinaan lagi tentang layanan bimbingan dan konseling yang harus dilaksanakan. Karena pengetahuan guru sedikit tentang Bimbingan dan Konseling, guru tidak menyadari pelaksanaan Bk, hal ini dibuktikan dengan adanya berkas atau bukti pelaksanaan program Bimbingan dan konseling.
B.     Pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II jika dikaitkan dengan teori yang ada.
Bimbingan dilaksanakan untuk mebantu siswa dalam memahami dirinya, mengenal lingkungannya dan bahkan dapat merencanakan masa depan. Dalam penelitian di Sekolah dasar Negeri Cilangkap II bimbingan dan konseling ini dilaksanakan dengan 4 pendekatan yaitu pendekatan krisis, pendekatan remedial, pendekatan preventif dan pendekatan perkembangan yang banyak dilaksanakan oleh guru di SD tersebut yaitu dengan pendekatan krisis, pendekatan remedial, pendekatan preventif dan pendekatan perkembangan jarang dilaksanakan. Di SD tersebut guru sering memberikan layanan ketika munculnya suatu krisis yang terjadi.
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling SD ini menggunakan beberapa prinsip yang dikemukakan oleh kartadinata, dkk. (1998:7-10) seperti berikut:
1.    Bimbingan diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses berkembang.
2.    Bimbingan diperuntukkan bagi semua siswa.
3.    Bimbingan dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi perkembangan siswa.
4.    Bimbingan berdasar pada pengakuan atas kemampuan individu untuk menentukan pilihan.
5.    Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses pendidikan.
6.    Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinya.
Dari penjelasan di atas pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar ini dilaksanakan untuk semua siswa, guru tidak membeda-bedakan siswa yang harus mendapatkan bimbingan dan konseling. Bimbingan dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran, ketika pembelajaran berlangsung dapat dilkasanakan layanan  Bimbingan dan Konseling.
Dengan dilaksanakan bimbingan dan konseling siswa dapat memahami dirinya dan dapat mengenal lingkungan di sekitarnya sesuai dengan Fungsi BK yaitu Fungsi pemahaman. Siswa dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dengan bantuan dari guu pembimbing  sesuai dengan fungsi BK sebagai Fungsi pengentasan dan siswa dapat tercegah dari masalah-masalah yang akan dihadapinya yaitu sesuai dengan fungsi BK sebagai Fungsi pencegahan.
Jika terjadi masalah dalam layanan bimbingan dan konseling yang harus dibantu oleh guru pembingbing tidak bisa terpecahkan maka permasalahan yang terjadi dilimpahkan kepada pihak yang lebih ahli yaitu kepala sekolah berarti Sekolah Dasar ini mengandung asas Alih Tangan. Dalam pelaksanaan layanan BK guru mengadakan rapat bagaimana pelaksanaan yang harus dilaksanakan.
Layanan Bk dilaksanakan oleh wali kelas masing-masing yang menuntut keahlian dalam BK. Di  Sd ini tidak ada guru pembimbing khusus dan tidak pula disediakan tempat untuk pelayanan Bk secara khusus.
Menurut Setiawati dan Ima (2009:137) terdapat 4 layanan utama, yaitu:
1.         Layanan Dasar bimbingan.
2.         Layanan Responsif.
3.         Layanan Perencanaan Individual.
4.         Layanan Dukungan Sistem.
Dari keempat layanan di atas Sekolah Dasar negeri Cilangkap II memiliki layanan tersebut. Dalam layanan dasar bimbingan guru memberikan pemahaman terhadap dirinya maupun lingkungan. Dalam layanan responsive yang terdiri dari bimbingan belajar, bimbingan social-pribadi, dan bimbingan karier. Dalam pelaksanaanya bimbingan karier jarang dilakukan oleh guru naum bimbingan belajar dan bimbingan sosial-pribadi dengan belajar berinteraksi dengan lingkungan sekitar sering dilaksanakan.layanan perencanaan Individual dan layanan Dukungan sistem pun jarang dilaksanakan.
Strategi yang dilakukan oleh guru yaitu menggunakan teknik/strategi konseling individual, nasihat, bimbingan kelompok, konseling kelompok, pengajaran remedial dan mengajar yang bernuansa bimbingan yang menerapkan prinsip-prinsip dan memberikan bimbingan waktu belajar.


Menurut Setiawati dan Imah (2009:139-141) implementasi layanan utama di atas yaitu:
1.    Layanan pengumpulan data
2.    Layana orientasi dan pemberian informasi
3.    Layanan penempatan
4.    Layanan konseling
5.    Layanan evaluasi dan tindak lanjut
Dalam penelitian di Sekolah dasar negeri cilangkap II layanan pengumpulan data dilaksanakan pada saat awal siswa masuk sekolah. Hal ini ditandai dengan adanya berkas identitas pribadi, bakat, minat, dsb. Layanan orientas dan pemberian informasi ini juga dilakukan pada setiap jenjang kelas terutama siswa kelas satu dalam layanan ini guru membantu siswa mengenal lingkungan sekolah, tata tertib sekolah dan bahkan cara belajar yang benar. Dalam layanan penempatan kegiatan ekstra kurikuler jarang dilaksanakan karena kegiatan ekstra kurikuler yang ada hanya pramuka saja. Dalam layanan konseling sering dilaksanakan bahkan ada pelimpahan masalah jiika tidak sanggup guru pembimbing menangani masalah tersebut layanan yang seperti itu disebut layanan referral. Layanan evaluasi dan tindak lanjut jarang dilaksanakan, guru hanya mengecek dari ketuntasan masalah yang dialami oleh siswa.
C.    Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah dasar Negeri Cilangkap II.
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling tidak akan luput dari permasalahn yang terjadi. Dalam penelitian di Sekolah dasar Negeri Cilangkap II terdapat beberapa masalah yang terjadi dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tanpa terncana dengan jelas menyebabkan berbagai masalah yang timbul. Kurangnya pengetahuan guru yang dimiliki menjadi pemicu terjadinya permasalahan yang ada serta berbagai permasalahan yang siswa hadapi.
Bakat yang dimiliki oleh anak tidak dapt diasah kemampuannya hal ini menyebabkan bakat yang dimiliki anak tidak akan muncul dan terasah sehingga menjadi lebih baik.  Jarangnya layanan bimbingan karier yang dilaksanankan menjadi penyebab terjadinya hal tersebut.
Dalam penyelenggaraan layanan belajar dan layanan sosialpun terdapat beberapa masalah seperti yang dialami oleh siswa kelas IV Sekolah dasar Negeri cilangkap II. Adapun beberapa masalah belajar yang dialami oleh Siswa kelas IV SDN Cilangkap II yaitu:
1.      Ada siswa yang tidak mau sekolah karena kurangnya minat dan motivasi dalam belajar bahkan anak ini bisa dikeluarkan dari sekolah karena terlalu lama tidak masuk sekolah.
2.      Keadaan kelas yang kecil dengan jumlah siswa yang lumayan banyak menyebabkan siswa kurang bergerak aktif di dalam kelas.
3.      Dalam mata pelajaran matematika siswa mengalami kesulitan dalam bab perkalian dan pembagian bahkan tidak bisa sama sekali karena kurang optimal belajar perkalian dan pembagian di kelas III.
4.      Pada waktu kegiatan Belajar Mengajar berlangsung, banyak siswa yang tidak membawa perlengkapan alat tulis sehingga pembelajaranpun terhambat.
5.      Dalam pembelajaran menulis, siswa tidak mau menggunakan pulpen , tidak mau menulis dengan huruf tegak bersambung, dan ketika menulis huruf cetak siswa menempatkan huruf besar di tengah kata atau kalimat.
6.      Kurangnya media pembelajaran menyebabkan siswa cepat bosan terhadap pembelajaran.
7.      Ada anak yang pendiam bahkan tidak mau disuruh ke depan karena malu.
8.      Siswa takut kepada guru karena gurunya galak bahkan anak tidak mau sekolah karena takut.
D.    Dampak yang ditimbulkan dalam pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II.
Dari adanya pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat memberikan dampak yang cukup besar baik bagi siswa maupun bagi guru pembimbing. Dari penelitian di Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II dampak yang dirasakan dengan adanya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling yaitu:
1.      Dampak bagi Siswa
a.    Sangat membantu dalam menghadapi masalah yang dihadapi oleh siswa baik permasalahan pribadi, social, karier maupun permasalahan dalam belajar.
b.    Menjadikan siswa lebih mandiridalam mengatasi masalah yang akan muncul.
2.      Dampak Bagi Guru
a.  Mendapat pengetahuan yang lebih banyak tentang bagaimana cara pelaksanan bimbingan dan konseling.
b. Dapat melaksanakan tugasnya dengan baik .
Dengan adanya dampak yang menyebabkan perubahan yang sangat besar baik bagi siswa maupun guru pembimbing menimbulkan beberapa tanggapan dari siswa, guru dan orangtua. Tanggapan tersebut diantara yaitu:
1.      Tanggapan dari siswa
Dapat membantu dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi sehingga bimbingan dan konseling ini sangat baik dilaksanakan.
2.      Tanggapan dari guru
Sangat baik, karena dengan adanya bimbingan dan konseling menyebabkan hubungan yang lebih erat dengan siswa dan dapat membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh siswa.
3.      Tanggapan dari orang tua
Sangat baik, karena dengan adanya bimbingan dan konseling masalah yang dihadapi anak dalam belajar dapat teratasi terutama dalam masalah malas belajar.
E.     Persamaan dan perbedaan bimbingan dan konseling di SDN Cilangka II dengan SD yang lainnya.
Dengan mengadakan penelitian dan mengetahui pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar negeri cilangkap II Peneliti ingin menganalisis bagaimana persamaan dan perbedaan antara  SDN Cilangkap II dengan SDn Sindang III dan SDN Cidempet yang berada di wilayah kabupaten Sumedang. Adapun persamaan dan perbedaan dari ketiga Sekolah dasar tersebut yaitu:
1.        Persamaan
Dari ketiga Sekolah dasar tersebut terdapat beberapa persamaan yaitu tidak adanya program bimbingan dan konseling secara tertulis sehingga pelaksanaan bimbingan dan konseling yang terjadi dilaksanakan tanpa adanya suatu perencanaan. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilaksanakan, guru  mengisi buku catatan bimbingan dan konseling yang kemudian dilaporkan kepada kepala sekolah. Dinas kecamatan maupun dinas kabupaten hanya memberikan buku catatan bimbingan dan penyuluhan untuk di isi sebagai tanda telah diadakannya pelaksanaan bimbingan dan konseling. Dari dinas tidak ada penataan dan penyuluhan bagaimana cara membuat program serta pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan benar. Hal ini mengakibatnya pengetahuan guru yang dimiliki sangat kurang sehingga dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling guru pembimbing menggunakan pengetahuan yang mereka miliki sewaktu kuliah dulu.
Dengan pengetahuan yang guru sangat kurang menyebabkan guru tidak menyadari bahwa sebagian dari tindakan yang dilakukan merupakan bagian dari program bimbingan dan konseling yang harus dilaksanakan. Hal ini dibuktikan dengan adanya berkas atau bukti pelaksanaan program bimbingan dan konseling seperti identitas siswa, buku pribadi dan hal yang menunjang dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh wali kelas sekaligus guru pembimbing. Tidak ada guru pembimbing khusus dan tidak ada ruangan khusus untuk pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Jenis layanan yang dilaksanakan yaitu bimbingan belajar, bimbingan social-pribadi dan bimbingan karier. Pelaksanaan bimbingan dan konseling terpadu dalam pembelajaran. Jika ada masalah yang membuat guru pembimbing kewalahan maka ada pelimpahan kasus kepada pihak yang berwenang yaitu kepala sekolah. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling guru juga melaksanakan kunjungan rumah (home visit).


2.        Perbedaan
Dari persamaan di atas terdapat perbedaan antara ketiga Sedolah dasar tersebut yaitu: di Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II kepala Sekolah dan Guru kurang memahami perkembangan Bimbingan dan Konseling. Mereka belum tahu bahwa Bimbingan dan Penyuluhan diganti dengan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan perkembangannya. Di Sekolah Dasar negeri Sindang III tidak ada buku penghubung sebagai bukti tertulis adanya kerjasama antara guru dan orang tua mengenai permasalahan yang dialami anak. 
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan penelitian penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa. Penyusunan program bimbingan dan konseling tidak ada, namun pelaksanaan layanan bimbingan konseling dilaksanakan. Hal ini menandakan bahwa layanan Bimbingan dan Konseling di SD tersebut tidak ada suatu perencanan dan dilaksanakan tidak terprogram.
Bimbingan dan Konsleing dilaksanakan dengan 4 pendekatan yaitu pendekatan krisis, pendekatan remedial, pendekatan preventif dan pendekatan perkembangan yang banyak dilaksanakan oleh guru di SD tersebut yaitu dengan pendekatan krisis, pendekatan remedial, pendekatan preventif dan pendekatan perkembangan jarang dilaksanakan.
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar ini dilaksanakan untuk semua siswa, guru tidak membeda-bedakan siswa yang harus mendapatkan bimbingan dan konseling. Bimbingan dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran, ketika pembelajaran berlangsung dapat dilkasanakan layanan  Bimbingan dan Konseling.
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah dasar Negeri Cilangkap II menerapkan fungsi pemahaman, fungsi pengentasan, fungsi pencegahan. Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II mengandung asas Alih Tangan. Dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling tidak ada guru pembimbing khusus dan tidak pula disediakan tempat untuk pelayanan Bk secara khusus.
Strategi yang dilakukan oleh guru yaitu menggunakan teknik/strategi konseling individual, nasihat, bimbingan kelompok, konseling kelompok, pengajaran remedial dan mengajar yang bernuansa bimbingan yang menerapkan prinsip-prinsip dan memberikan bimbingan waktu belajar.
Dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tanpa terncana dengan jelas menyebabkan berbagai masalah yang timbul. Kurangnya pengetahuan guru yang dimiliki menjadi pemicu terjadinya permasalahan yang ada serta berbagai permasalahan yang siswa hadapi.
Dari adanya pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat memberikan dampak yang cukup besar baik bagi siswa maupun bagi guru pembimbing. Adapun persamaan dan perbedaaan dengan Sekolah dasar negeri yang lainnya yaitu:
1.      Persamaan
a.    Tidak ada program tertulis, namun pelaksanaanya ada.
b.    Laporan pelaksanaan Bk yang dicatat dalam buku catatan bimbingan dan konseling dilaporkan kepada kepala sekolah
c.    Jika guru tidak sanggup maka ada asas alih tangan kasus kepada kepala sekolah.
d.   Pelaksanaan Bk terpadu dalam pembelajaran
e.    Dari dinas kecamatan atau dinas kabupaten tidak ada penyuluhan program Bk hanya diberi buku catatan bimbingan dan penyuluhan.
f.     Guru tidak menyadari pelaksanaan Bk, hal ini dibuktikan dengan adanya berkas atau bukti pelaksanaan program Bimbingan dan konseling
g.    Guru melakukan home visit
h.    Tidak ada guru pembimbing khusus
i.      Tidak ada ruangan khusus
j.      Jenis layanan bimbingan yang dilaksanakan terbagi ke dalam 3 jenis yaitu layanan bimbingan belajar, sosial dan karier namun bimbingan karier jarang dilaksanakan.
2.      Perbedaan 
a.    Kepala sekolah dan gurur SDN Cilangkap II kurang paham mengenai perkembangan Bimbingan dan konseling. Mereka tidak tahu perkembangan Bimingan dan Penyuluhan menjadi Bimbingan dan Konseling.
b.    Di SDN Sindang III tidak ada buku penghubung sebagai bukti tertulis adanya kerjasama antara guru dan orang tua mengenai permasalahan yang dialami anak.
B.     Saran
Berdasarkan pembahasan mengenai Analisis Keterlaksanaan Bimbingan dan Konseling di Seklah Dasar negeri Cilangkap II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang, maka dapat penulis kemukakan saran sebagai berikut:
1.        Guru harus mempunyai pengetahuan yang lebih banyak mengenai pelaksanaan maupun program bimbingan dan konseling dengan cara membekali diri dengan membaca buku.
2.        Guru harus mempunyai keinginan untuk membuat program bimbingan dan konseling supaya dalam pelaksanaannya terencana dengan jelas.
3.        Guru harus mengadakan evaluasi dan tindak lanjut dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling supaya ada perbaikan di masa yang akan datang.
4.        Dinas kecamatan maupun dinas kabupaten harus mengadakan penataan dan pembinaan terhadap guru untuk pelaksanaan bimbingan dan konseling.
5.        Kepala sekolah harus memantau pelaksanaan bimbingan dan konseling.
6.        Bimbingan yang dilaksanakan harus tepat dengan perkembangan yang siswa alami.
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung:UPI PRESS

Kartadinata,Sunaryo, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.


Mulyadi, agus. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:   Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.


Setiawati dan Ima Ni’mah Chudari. 2009. Bimbingan dan Konseling. Bandung: UPI PRESS.

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN BK
KELAS IV SDN CILANGKAP II

Yang diamati              : Masalah-masalah dalam Pelaksanaan BK
Tanggal pengamatan   : 20 Oktober 2011
No
Aspek yang diamati
Hasil pengamatan
ya
Kadang-kadang
Tidak
1
Adakah pelaksanaan bimbingan dan konseling?


2
Apakah layanan bimbingan untuk belajar diberikan kepada siswa?


3
Apakah layanan bimbingan sosial pribadi diberikan kepada siswa?


4
Apakah layanan  bimbingan karier dilaksanakan?


5
Apakah ada anak yang mempunyai masalah belajar karena faktor jasmani yang tidak normal?


6
Apakah ada anak yang kesulitan belajar karena permasalahan keluarga?


7
apakah ada anak yang sulit bergaul?


8
Apakah media pembelajaran yang digunakan menunjang pembelajaran?


9
Apakah keadaan kelas mendukung pembelajaran?


10
Apakah ada kerja sama antara guru dan orang tua?




Cilangkap, 20 Oktober 2011
Observer




YENI CAHYANI
NIM. 1003819
LEMBAR OBSERVASI
KETERLAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Yang diamati              : Keterlaksanaan Bimbingan dan Konseling
Tanggal pengamatan   : 2 Desember 2011

No
Aspek yang diamati
Hasil pengamatan
ya
Tidak
1
Apakah ada program bimbingan dan konseling?

2
Apakah ada ruangan kusus untuk pelaksanaan BK?

3
Apakah ada guru pembimbing khusus?

4
Apakah ada dampak dari pelaksanaan program BK?

5
Apakah pelaksanaan mengenai bimbingan dan konseling disampaikan dalam rapat?

6
Apakah ada perubahan dari siswa-siswi setelah dilaksanakan Bimbingan dan Konseling?

7
Apakah ada tanggapan positif dari orang tua setelah ada pelaksanaan BK?


Cilangkap, 2 Desember 2011
Observer




YENI CAHYANI
NIM. 1003819









LEMBAR WAWANCARA
GURU

Waktu wawancara      : 20 Oktober 2011
Tempat wawancara     : SDN Cilangkap II
Masalah                       : Masalah-masalah dalam Pelaksanaan BK
Narasumber                 : Maman Suryaman, S. Pd. SD.

No
Pertanyaan
Jawaban
1
Apakah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Negeri Cilangkap II selalu dilaksanakan programnya?
Program tidak ada tapi pelaksanaan ada.
2
Dalam bentuk apa saja guru memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada para Siswa?
Bmbingan belajar, bimbingan sosial-pribadi dan untuk bimbingan karier namun jarang dilaksanakan. Jika pembelajaran belum mencapai KKM dilakukan Remedial.
3
Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling?
Terpade dengan pembelajaran
4
Apakah ada ruangan khusus untuk pelaksanaan bimbingan dan konseling?
Tidak ada
5
Permasalahan apa saja yang timbul dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling?
Masalah belajar dan masalah sosial-pibadi
6
Bagaimana guru mengecek keberhasilan siswa dalam program Bimbingan dan Konseling?
Adanya perubahan kea rah positif.
7
Apakah ada kerjasama antara guru dengan orang tua siswa dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling?
Ada, dengan adanya buku penghubung dan kunjungan rumah.
8
Apakah semua permasalahan yang timbul dapat teratasi oleh guru?jika tidak bagaimana dengan permasalahan tersebut?
Tidak, jika tidak bisa dilimpahkan kepada kepala sekolah.




LEMBAR WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH

Waktu wawancara      : 2 Desember 2011
Tempat wawancara     : SDN Cilangkap II
Masalah                       : Keterlaksanaan  BK
Narasumber                 : Tati Johanawati

No
Pertanyaan
Jawaban
1
Apakah di Sekolah Dasar ini ada program bimbingan dan konseling?
Program tidak ada namun pelaksanaannya ada.
2
Apa tujuan adanya Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar?
Untuk mengatasi dan mencegah timbilnya masalah pembelajaran, masalah pribadi maupun masalah perkembangan dan sosial.
3
Apakah antara harapan atau tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan kenyataan yang dihadapi?
Hamper dapat tercapai
4
Bagaimana pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling?
Terpadu dengan pembelajaran
5
Bagaimana dengan keterlaksanaan program Bimbingan dan Konseling?
Pelaksanaan BK di tulis di Buku catatan BK kemudian dilaporkan kepada Kepala Sekolah
6
Apakah  ada permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling?
Pengetahuan guru kurang, pelaksanaan tanpa perencanaan
7
Bagaimana dampak dari adanya Bimbingan dan Konseling?
Memberikan dampak positif
8
Bagaimana respon atau tanggapan dari siswa, guru, orang tua dan masyarakat tentang adanya Bimbingan dan Konseling tersebut?
BK sangat baik dilaksanakn
9
Apakah ada perubahan dari siswa-siswi dengan adanya pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling?
Perubahannya menuju kea rah yang lebih baik
10
Apa keberhasilan dan kegagalan dari adanya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling tersebut?
Keberhasilan: masalah yang dihadapi siswa terbantu teratasi.
Kegagalan:masalah yang serius mengakibatkan anak putus sekolah karena Smalas belajar.
LEMBAR WAWANCARA SISWA
Nama   :
Kelas   :
1.      Apakah belajar di sekolah itu menyenangkan?
a.       Suka
b.      Tidak
Alasan:  .……………………………………………………………………….
2.      Pelajaran apa yang tidak kalian sukai?
…………………….,Alasan……………………………………………………
.…………………………………………………………………………………
3.      Apakah orang tua kalian suka memeriksa dan memperhatikan  pekerjaan rumahkalian?
a.       Ya
b.      Tidak
Alasan:  .……………………………………………………………………….
4.      Dengan bersama siapa kalian tinggal di rumah?
a.       Orang tua
b.      Keluarga lainnya
Alasan:  .…………………………………………………………………………………
5.      Kesulitan apa yang kalian temukan dalam belajar di sekolah?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6.      Apa kalian pernah bercerita tentang kegiatan/belajar di sekolah kepada orang tua?
a.       Ya
b.      Tidak
Alasan:  .………………………………………………………………………
7.      Apakah kalian rajin belajar di rumah?
a.       Ya,kapan?..........
b.      Tidak
Alasan:  .………………………………………………………………………
8.      Apakah dalam bermain kalian selalu memilih-milih teman?
a.       Ya
b.      Tidak
Alasan:  .………………………………………………………………………
9.      Apakah kalian pergi ke sekolah suka diantar oleh orang tua?
a.       Ya
b.      Tidak
Alasan:  .………………………………………………………………………
10.  Jika ada teman kamu yang bercanda diwaktu guru sedang menerangkan, apa kalian merasa terganggu?
a.       Ya
b.      Tidak
Alasan :  .………………………………………………………………………
Terima kasih

FOTO KEGIATAN PENELITIAN

20102011(002)
Penjelasan pengisisan Angket
20102011(003)
Penjelasan pengisisan Angket


20102011(005)
Pembagian Angket
20102011(006)
Pengisisan angket oleh Siswa
20102011(019)
Wawancara kepada Guru Kelas IV
20102011(018)
Wawancara kepada Guru Kelas IV



LAMPIRAN – LAMPIRAN

1.      Lembar Observasi Pelaksanaan BK Kelas IV SDN Cilangkap II
2.      Lembar Observasi Keterlaksanaan Bimbingan dan Konseling
3.      Lembar Wawancara Guru
4.      Lembar Wawancara Kepala Sekolah
5.      Format Buku Catatan Bimbingan dan Penyuluhan di SDN Cilangkap II
6.      Lembar Angket siswa
7.      Foto Kegiatan Penelitian
8.      Surat Permohonan izin Observasi/Wawancara
9.      Surat Keterangan melaksanakan observasiss


1 komentar:

  1. Harrah's Hotel And Casino - Joliet MS-Commerce
    The Harrah's Casino in Joliet MS features 안성 출장마사지 more than 1,000 slot 여주 출장샵 machines, 60 성남 출장안마 table games, a 24-hour poker room, multiple dining 서산 출장안마 options and 세종특별자치 출장안마 a poker room.

    BalasHapus